Kamis, 21 Maret 2013

Chapter 3 (Sensation & Perception about Theory and Experience)

1.Sensasi dan Persepsi
         Tahap awal pada proses penerimaan informasi adalah sensasi. Sensasi berasal dari kata “sense” dalam bahasa Inggris yang berarti alat pengindraan, yang menghubungkan organisasi dengan lingkungannya. Menurut Dennis Coon proses sensasi terjadi bila alat-alat indera mengubah informasi menjadi impuls-impuls saraf dengan bahasa yang dipahami otak. Sedangkan menurut Benyamin D. Wolman sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis dan konseptual. Kita mengenal lima indera atau pancaindera. Indera penerima dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok sesuai dengan asal sumber informasi, yaitu informasi yang ditangkap oleh ekstroseptor (dari luar, mata, telinga), interoseptor (dari dalam, sistem peredaran darah misalnya) dan proprioseptor (gerakan dari tubuh kita sendiri). Apa saja yang menyentuh alat indera dari dalam atau dari luar disebut stimuli.Persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi memberikan makna pada stimuli inderawi, dengan demikian sensasi adalah bagian dari persepsi. Walaupun demikian makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi dan memori.
          Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indera yang lain. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian antara lain : 
1. Faktor Eksternal ( Penarik Perhatian )  
Faktor eksternal ini adalah faktor yang mendeterminasi perhatian, stimuli yang menonjol dalam hal ini adalah: gerakan intensitas stimuli, kebaruan dan perulangan.

2. Faktor internal ( penaruh perhatian )     
Ada kecenderungan kita melihat apa yang ingin kita lihat, mendengar yang ingin kita dengar. Perbedaan perhatian timbul karena faktor-faktor internal dalam diri kita, yaitu faktor biologis dan sosiopsikologis.Jadi sensasi dan persepsi adalah dua hal yang saling terkait. Sensasi adalah bagian dari persepsi yang menarik perhatian pertama kali dalam proses komunikasi. Dari sensasi, persepsi dipicu yang kemudian akan menimbulkan atensi, ekspektasi, motivasi dan memori, dengan demikian persepsi terbentuk secara utuh.        
       
    Sebagai makhluk adaptif, kita manusia perlu tahu apa yang terjadi di dunia sekitar kita. Sensasi memberitahu kita ada benda di dunia luar diri kita, persepsi memberitahu kita apa dan di mana mereka berada dan apa yang mereka lakukan. Bersama-sama, sensasi dan persepsi menghubungkan otak kita untuk dunia dan memungkinkan kita untuk membentuk representasi mental tentang realitas.
       


 A.Sensasi  
     Proses dimana indera kita mengumpulkan informasi dan mengirimkannya ke otak. Sejumlah besar informasi yang sedang dirasakan pada satu waktu seperti suhu kamar, kecerahan lampu, berbicara seseorang, kereta yang jauh, atau bau parfum. Dengan semua informasi ini datang ke indera kita, sebagian besar dunia kita tidak pernah akan diakui. Kita tidak melihat gelombang radio, sinar-x, atau parasit mikroskopis merangkak pada kulit kita. Kita tidak merasakan semua bau di sekitar kita atau rasa rempah-rempah setiap individu dalam makan malam kita. Kita hanya merasakan hal-hal yang kita dapat, juga karena kita tidak memiliki indera penciuman seperti anjing pelacak atau indra penglihatan seperti elang, ambang kami berbeda dari hewan-hewan dan sering bahkan dari satu sama lain.

Proses sensasi

        Sistem saraf mengubah pesan pesan menjadi kode salah satu kode yaitu kode anatomis. Pertama kali diperkenalkan pada 1826 oleh seorang ahli fisiologi Johannes muller sebagai doktrin energy syaraf spesifik. Menurut doktrin,berbagai modalitas sensorik yang berbeda muncul karena sinyal yang diterima oleh organ indera merangsang beragam jalan syaraf yang menuju area otak yang beragam pula. Sinyal dari mata menyebabkan impils berjalan sepanjang saraf optik,menuju ke korteks visual.sinyal dari telinga. Sinyal dari telinga menyebabkan impuls berjalan dari saraf auditoris menuju ke korteks auditoris. Gelombang cahaya dan suara menghasilkan sensasi berbeda karena adanya perbedaan anatomi ini.
    Sensasi mengacu pada pendeteksian dini terhadap stimuli. Serta Sensasi merupakan  unsur-unsur pengalaman pancaindera yang disebabkan perangsang-perangsang diluar manusia, yaitu cahaya, suara, bau, manis dan sebagainya. Dan hanya sensasi yang mampu kita indralah yang akhirnya diproseskan oleh reseptor dan oleh pemrosesan kognitif tingkat tinggi. Sistem sensorik kita memiliki keterbatasan kemampuan manerima sensasi, sehingga dengan sendirinya pengetahuan kita tentang dunia pun terbatas. Konsep kita mengenai proses perseptual bahwa pendeteksian dan penginterpretasian sinyal-sinyal sensori, di tentukan oleh energi stimulus yang dideteksi oleh sistem-sistem sensorik dan oleh otak dan hasil pemrosesan disimpan dimemori dalam bentuk pengetahuan ( knowledge), yang akan digunakan kelak dalam suatu kejadian nyata.

        

 B.Persepsi
           Mengacu pada interpretasi dari apa yang kita ambil melalui indera kita. Cara kita memandang lingkungan kita adalah apa yang membuat kita berbeda dari hewan lain dan berbeda satu sama lain. Pada bagian ini, kita akan membahas berbagai teori tentang bagaimana perasaan kita diatur dan ditafsirkan, dan oleh karena itu, bagaimana kita memahami apa yang kita lihat, dengar, rasa, sentuhan, dan bau.
         Persepsi ternyata banyak melibatkan kegiatan kognitif. Pada awal pembentukan persepsi, orang telah menentukan apa yang telah diperhatikan. Setiap kali kita memusatkan perhatian lebih besar kemungkinan kita akan memperoleh makna dari apa yang kita tangkap, lalu menghubungkannya dengan pengalaman yang lalu dan dikemudian hari akan diingat kembali.
Kesadaran juga mempengaruhi persepsi. Bila kita dalam keadaan bahagia, maka pamandangan yang kita lihat akan sangat indah sekali. Tetapi sebaliknya, jika kita dalam keadaan murung pemandangan indah yang kita lihat mungkin akan membuat kita merasa bosan. Ingatan juga berperan dalam persepsi. Indra kita secara teratur akan menyimpan data yang kita terima, dalam rangka memberi arti. Orang cenderung terus-menerus untuk membanding-bandingkan penglihatan, suara dan pengindraan yang lainnya dengan ingatan pengalaman masa lalu yang mirip. Proses informasi juga mempunyai peran dalam persepsi. Bahasa jelas dapat mempengaruhi kognisi kita, memberikan bentuk secara tidak langsung.
Pengujian hipotesis merupakan komponen pusat persepsi yang mengelola informasi. Sering terjadi interprestasi terhadap data pengindraan hanya mempunyai satu kemungkinan saja, sehingga “pencarian” untuk hipotesis persepsi yang tepat dilakukan dengan sangat cepat, otomatis dan berada sedikit dibawah alam kesadaran.

Jenis-jenis persepsi :
A.Persepsi visual
Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan. Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan memengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan dalam konteks sehari-hari

B.Persepsi auditori
Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.

C.Persepsi perabaan
Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera peraba yaitu kulit.Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam ,misalnya otot dan tulang,sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap rangsangan,sebagai alat ekskresi,serta pengatur suhu tubuh .Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba ,kulit dilengkapi dengan reseptor khusus .Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis .Reseptor untuk tekanan ,ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis .Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas,ujung reseptornya terletak di  dekat epidermis.    

D.Persepsi penciuman
Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung.

E.Persepsi pengecapan 
Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah


Pengalaman Sensasi dan Persepsi
       Sudah  banyak kejadian/pengalaman yang menurut saya berhubungan dengan sensasi dan persepsi.Seperti dulu saya mempunyai teman dekat,terkadang kami bisa mengerti komunikasi yang kami lakukan dengan bahasa tubuh.Waktu itu teman saya bercerita tentang kejadian misterius yang dirasakannya selama dia berlibur ke tempat neneknya,kemudian dia tertawa ,berdasarkan penglihatan saya ada hal yang lucu .Tetapi menurut persepsi saya ,dia sedang berbohong.Dan ternyata itu benar ,apa yang diceritakannya hanya isapan jempol belaka,agar saya takut.Karena dia tahu ,saya ini takut dengan kegelapan dan hantu .
               Sewaktu saya masih duduk di sekolah dasar,saya sering belajar bersama dengan ibu saya di rumah untuk menyelesaikan tugas .Tetapi kemudian saya dicubit oleh ibu saya karena saya salah menjawab pertanyaan yang ada di buku.Sensasi yang saya dapatkan waktu itu sakit pada kulit saya,tetapi menurut persepsi saya,ibu seperti memberikan stimulus agar saya berpikir lagi dalam menjawab pertanyaan itu dan agar lebih bersemangat .
               Pengalaman selanjutnya,dulu saya sangat malas makan .Apalagi makan sayur ,rasanya seperti mau muntah.Sampai suatu saat saya tidak makan malam karena tidak ada makanan yang enak.Lalu ayah saya datang memarahi dan menampar saya ,karena dia tidak senag dengan perilaku saya tersebut.Pipi saya sangat sakit sekali waktu itu,tetapi saya berpikir dan timbul persepsi saya,bahwa ayah saya sangat sayang dan perhatian pada saya,dia tidak ingin saya sakit dan membuat dia cemas.
             Mungkin itulah sedikit pengalaman saya ,yang bisa merepresentasikan dari teori sensasi dan persepsi yang diatas.Semoga postingan ini bisa menambah wawasan kita semua.



0 komentar:

Posting Komentar