Kamis, 28 Maret 2013

Chapter 5 (Hasil Survey Saya)


LAPORAN HASIL SURVEY : dewasa atau belum ?
             mengukur kedewasaan seseorang melalui pertanyaan pertanyaan umum

1.Statistik survey :
Sample: Mahasiswa Teknologi Informasi USU
responder : 34 orang
laki-laki: 23 orang
perempuan : 11 orang

2.ANALISA HASIL SURVEY

Pertanyaan Pertama
A.65 % (22 orang) menjawab "iya,meskipun kadang-kadang".
sebenarnya wajar jika seseorang menonton film kartun,karena rata-rata film kartun itu lucu.karena film/sinetron sekarang lebih condong ke arah yang serius dibanding kan cerita kartun.
dan respon mahasiswa ti yang masih dalam tahap yang wajar ,karena mereka hanya menonton kartun dalam tahap "kadang-kadang" saja bukan memilih jawaban "iya,masih sering".
B.24% (8 orang) menjawab “iya ,masih sering”
Ini tidak baik,karena dengan menonton kartun dengan tingkat “sering” maka mereka yang masih menonton kartun bisa saja meniru tingkah laku dari karakter kartun
C.12% (4 orang) menjawab “tidak”
Ini juga tidak baik,karena seperti yang dikatakan di atas .film kartun bisa ditonton tapi jangan terlalu sering atau tidak .Karena orang yang cenderung tidak menonton film kartun bisa saja mengalami depresi dalam kehidupannya karena tidak ada tayangan yang bisa menghibur mereka

Berdasarkan respon mahasiswa teknologi informasi yang menjawab pertanyaan pertama bahwa mereka masih menonton kartun hanya kadang-kadang saja diatas 50% ,ini menunjukkan bahwa rata-rata mahasiswa teknologi informasi memiliki ciri-ciri orang dewasa.



Pertanyaan Kedua





Analisis
A.65% (21 orang) menjawab "tidak".
Orang yang gampang marah dan mudah tersinggung kemudian membalasnya adalah salah satu ciri-ciri orang tersebut belum dewasa (childish).
B.38%(13 orang) menjawab “iya”
Berarti masih ada ,mahasiswa yang membalas ejekan temannya jika dia merasa diejek.

berdasarkan respon mahasiswa  teknologi informasi yang menjawab  pertanyaan ini ,bahwa mereka tidak akan membalas ketika diejek temannya dengan respon diatas 50 % ,ini membuktikan bahwa rata-rata mahasiswa teknologi informasi memiliki ciri-ciri orang dewasa

Pertanyaan Ketiga




Analisis
A.76%(26 orang) menjawab "ya".
Rasa egoisme yang sangat tinggi adalah salah satu ciri-ciri orang tersebut belum dewasa.kita masih ingat sewaktu kecil,ketika kita mempunyai makanan maka kita tidaka akan membagi makanan kepada orang lain.


B.24%(8 orang) menjawab “tidak”
Seperti yang dikatakan rasa egoism adalah ciri orang yang belum dewasa,akan tetapi menurut survey masih ada mahasiswa yang memiliki rasa egoisme ,yang tidak mau berbagi dengan temannya

berdasarkan respon anak teknologi informasi yang menjawab pertanyaan ini,bahwa mereka mau membagi makanannya kepada temannya di atas 50% ,ini membuktikan bahwa rata-rata mahasiswa teknologi informasi memiliki ciri-ciri orang dewasa.

Pertanyaan Keempat




Analisis
A.88% (30 orang) menjawab "tidak".
Orang yang pendendam juga ciri -ciri orang tersebut belum dewasa ,karena ketika dia dendam dengan seseorang maka dia akan membalaskan perbuatannya kpd org tsb
B.12% (4 orang) menjawab “ya”
Sebaiknya,hendaklah kita memaafkan kesalahan orang lain,karena lebih gampang mencari musuh daripada teman.jika kita dendam kepada semua orang,kepada siapa lagi kita akan berbicara di kampus ?

berdasarkan respon anak teknologi informasi yang menjawab "tidak" bahwa mereka bukan orang yang pendendam  diatas 50%,ini membuktikan bahwa rata-rata mahasiswa teknologi informasi memiliki ciri ciri orang dewasa

Pertanyaan Kelima




Analisis
A.82% (28 orang) menjawab "iya".
Orang yang berani mengakui kesalahan adalah ciri dari orang yang sudah dewasa ,meskipun mengakui kesalahan itu sangat berat,tapi itu mengajarkan seseorang menjadi bijaksana.
B.18% (6 orang) menjawab “tidak”
Sifat ini tidak baik,sifat ini  mencerminkan seseorang adalah orang yang penakut,dan selalu merasa benar.Dia hanya mencari kesalahan orang lain,padahal dia sendiri tidak mau mengakui kesalahannya sendiri.

berdasarkan respon anak teknologi informasi yang menjawab "iya" bahwa mereka orang yang mau mengakui kesalahannya diatas 50% ,ini membuktikan bahwa rata-rata mahasiswa teknologi informasi memiliki ciri ciri orang dewasa.

Pertanyaan Keenam





Analisis
A.68% (23 orang) menjawab "sudah" .
Orang yang sudah memikirkan masa depan juga ciri orang dewasa. berarti orang tersebut sudah mempunyai pendirian,sehingga ada hal/misi  yang ingin dicapainya.


B.32%(11 orang) menjawab “belum”
 Jika kita belum memikirkan masa depan ,maka tujuan hidup selanjutnya juga menjadi abstrak.

berdasarkan respon anak teknologi informasi yang menjawab"sudah" bahwa mereka adalah orang yang sudah memikirkan masa depannya  diatas 50% ,ini membuktikan bahwa rata-rata mahasiswa teknologi informasi memilki ciri ciri orang dewasa

3.Testimoni (Pernyataan/komentar)

       Semakin bertambahnya usia seseorang, sifat kekanak-kanakan sudah seharusnya hilang dan berubah menjadi kedewasaan. Namun, sifat kekanak-kanakan ini terkadang masih saja melekat pada pribadi seseorang walaupun usianya sudah terbilang tua. Sifat kekanak-kanakan ini terkadang bisa membuat orang-orang disekitar Anda merasa risih dan juga sebal dengan kelakuan Anda. Sifat kekanak-kanakan sangat wajar jika dimiliki orang anak kecil atau seseorang yang masih diusia belia dan remaja. Namun, jika sifat kekanak-kanakan ini masih melekat hingga usia yang sudah mapan akan sangat terlihat aneh.
         Untuk menjadi seorang yang dewasa dan melepaskan sifat kekanak-kanakan tidaklah semudah yang dibayangkan. Kita diharuskan untuk menghadapi pengalaman hidup yang manis dan pahit yang dapat memahat sifat kedewasaan kita dan menghilangkan sifat kekanak-kanakan kita. Yang perlu diingat adalah menjadi dewasa bukanlah perkara umur yang tua, melainkan sifat dan pribadi kita yang mencerminkan apakah kita dewasa atau masih kekanakan.
        Survey ini mengaplikasikan ciri-ciri orang dewasa  kedalam setiap pertanyaan .Sehingga hasil dari survey ini menyatakan ,bahwa dari 34 mahasiswa jurusan teknologi informasi ,87% (30 0rang) diantaranya membuktikan mereka sudah menjadi orang dewasa.Ini dibuktikan dengan hasil analisa bahwa,setiap satu orang  memiliki 5 bahkan 6 ciri-ciri orang dewasa ,yaitu 1.tidak mementingkan diri sendiri,2.Tidak mudah marah dan tersinggung,3.Mau memaafkan kesalahan orang lain (tidak pendendam),4.Mau mengakui kesalahnnya,5.Memiliki pendirian (merencanakan masa depan)



Minggu, 24 Maret 2013

Chapter 4 (Positive Reinforcement Theory)

DISKUSI KELOMPOK:
Nisva Elvira(111402009)
Tommy F.N(111402063)
Juliandri Estomihi (111402067)
Nugroho Syahputra (111402071)
Dhany Rizki (111402105)
Putra (111402091)

Konsep dan Pengertian Teori Penguatan Positif (B.F.Skinner)

        Penguatan positif juga biasa disebut "positive feedback" adalah segala sesuatu yang mengikuti perilaku yang membuatnya lebih mungkin bahwa perilaku akan terjadi lagi di masa depan. Penguatan positif juga alat yang sangat ampuh dan efektif untuk membantu bentuk dan perubahan perilaku. Penguatan positif bekerja dengan menghadirkan item memotivasi orang setelah perilaku yang diinginkan dipamerkan, membuat perilaku lebih mungkin terjadi di masa depan.Penguatan positif juga teori belajar yang bisa dilakukan kepada anak untuk membentuk sifat dan perilaku anak ,sehingga ketika dewasa dia akan menjadi orang yang lebih bijak  dan beprilaku baik. Penguatan positif secara alami terjadi dalam kehidupan sehari-hari semua orang dari bayi hingga orang dewasa tertua. Misalnya, ketika orang mematuhi peraturan lalu lintas dan tidak mendapatkan tiket, mereka dihargai dengan tidak harus mengikuti tes pengemudi saat lisensi mereka sudah jatuh tempo. Orang-orang pergi bekerja setiap hari, muncul tepat waktu, bekerja keras dan dihargai oleh gaji. Seseorang yang baik kepada orang lain dihargai oleh kebaikan ditawarkan kembali kepada mereka. Daftar bisa terus dan terus. Semua ini "hadiah" meningkatkan kemungkinan bahwa orang akan terus memilih perilaku positif. Itu adalah penguatan positif. Dan perlu diingat dari teori ini bahwa penguatan positif harus individual kepada orang tertentu menerimanya. Apa yang memperkuat perilaku satu orang mungkin tidak memiliki efek yang sama pada orang lain.Trik untuk penguatan positif yang efektif  adalah menemukan apa yang benar-benar menguatkan seseorang dan penguatan positif bisa meningkatkan kemungkinan bahwa perilaku tersebut bisa terjadi lagi.


Contoh  :

1) Dosen membentuk masing masing kelompok untuk mengerjakan tugas kelompok yang sudah            dibuat oleh dosen,dan kemudian hasil atau jawaban dari tugas tersebut dipresentasikan didepan kelas.Kemudian salah satu kelompok maju untuk mempresentasikan tugas mereka.Karena hasil tugas mereka yang memuaskan maka mereka mendapat reward dari teman berupa tepuk tangan dan mendapat nilai yang baik dari dosen sebagai hadiah dari dosen.

2) Kebanyakan Mahasiswa sering datang terlambat,baik disengaja ataupun tidak.Tidak jarang dosen menegur mereka dan bahkan melarang mereka untuk masuk kelas dan mengikuti perkuliahan.Karena sering ditegur oleh dosen akhirnya mahasiswa itu sadar,bahwa terlambat itu tidak ada artinya.Akhirnya mahasiswa itu pun bertekad untuk tidak terlambat lagi ,agar tidak dimarahi dosen lagi dan bisa mengikuti perkuliahan .



Sumber Referensi:
*http://nspt4kids.com/parenting/the-difference-between-positive-and-negative-reinforcement/
*http://allpsych.com/psychology101/reinforcement.html
*http://www.specialconnections.ku.edu/q=behavior_plans/classroom_and_group_support/teacher_tools/pos  itive_reinforcement

Kamis, 21 Maret 2013

Chapter 3 (Sensation & Perception about Theory and Experience)

1.Sensasi dan Persepsi
         Tahap awal pada proses penerimaan informasi adalah sensasi. Sensasi berasal dari kata “sense” dalam bahasa Inggris yang berarti alat pengindraan, yang menghubungkan organisasi dengan lingkungannya. Menurut Dennis Coon proses sensasi terjadi bila alat-alat indera mengubah informasi menjadi impuls-impuls saraf dengan bahasa yang dipahami otak. Sedangkan menurut Benyamin D. Wolman sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis dan konseptual. Kita mengenal lima indera atau pancaindera. Indera penerima dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok sesuai dengan asal sumber informasi, yaitu informasi yang ditangkap oleh ekstroseptor (dari luar, mata, telinga), interoseptor (dari dalam, sistem peredaran darah misalnya) dan proprioseptor (gerakan dari tubuh kita sendiri). Apa saja yang menyentuh alat indera dari dalam atau dari luar disebut stimuli.Persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi memberikan makna pada stimuli inderawi, dengan demikian sensasi adalah bagian dari persepsi. Walaupun demikian makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi dan memori.
          Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indera yang lain. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian antara lain : 
1. Faktor Eksternal ( Penarik Perhatian )  
Faktor eksternal ini adalah faktor yang mendeterminasi perhatian, stimuli yang menonjol dalam hal ini adalah: gerakan intensitas stimuli, kebaruan dan perulangan.

2. Faktor internal ( penaruh perhatian )     
Ada kecenderungan kita melihat apa yang ingin kita lihat, mendengar yang ingin kita dengar. Perbedaan perhatian timbul karena faktor-faktor internal dalam diri kita, yaitu faktor biologis dan sosiopsikologis.Jadi sensasi dan persepsi adalah dua hal yang saling terkait. Sensasi adalah bagian dari persepsi yang menarik perhatian pertama kali dalam proses komunikasi. Dari sensasi, persepsi dipicu yang kemudian akan menimbulkan atensi, ekspektasi, motivasi dan memori, dengan demikian persepsi terbentuk secara utuh.        
       
    Sebagai makhluk adaptif, kita manusia perlu tahu apa yang terjadi di dunia sekitar kita. Sensasi memberitahu kita ada benda di dunia luar diri kita, persepsi memberitahu kita apa dan di mana mereka berada dan apa yang mereka lakukan. Bersama-sama, sensasi dan persepsi menghubungkan otak kita untuk dunia dan memungkinkan kita untuk membentuk representasi mental tentang realitas.
       


 A.Sensasi  
     Proses dimana indera kita mengumpulkan informasi dan mengirimkannya ke otak. Sejumlah besar informasi yang sedang dirasakan pada satu waktu seperti suhu kamar, kecerahan lampu, berbicara seseorang, kereta yang jauh, atau bau parfum. Dengan semua informasi ini datang ke indera kita, sebagian besar dunia kita tidak pernah akan diakui. Kita tidak melihat gelombang radio, sinar-x, atau parasit mikroskopis merangkak pada kulit kita. Kita tidak merasakan semua bau di sekitar kita atau rasa rempah-rempah setiap individu dalam makan malam kita. Kita hanya merasakan hal-hal yang kita dapat, juga karena kita tidak memiliki indera penciuman seperti anjing pelacak atau indra penglihatan seperti elang, ambang kami berbeda dari hewan-hewan dan sering bahkan dari satu sama lain.

Proses sensasi

        Sistem saraf mengubah pesan pesan menjadi kode salah satu kode yaitu kode anatomis. Pertama kali diperkenalkan pada 1826 oleh seorang ahli fisiologi Johannes muller sebagai doktrin energy syaraf spesifik. Menurut doktrin,berbagai modalitas sensorik yang berbeda muncul karena sinyal yang diterima oleh organ indera merangsang beragam jalan syaraf yang menuju area otak yang beragam pula. Sinyal dari mata menyebabkan impils berjalan sepanjang saraf optik,menuju ke korteks visual.sinyal dari telinga. Sinyal dari telinga menyebabkan impuls berjalan dari saraf auditoris menuju ke korteks auditoris. Gelombang cahaya dan suara menghasilkan sensasi berbeda karena adanya perbedaan anatomi ini.
    Sensasi mengacu pada pendeteksian dini terhadap stimuli. Serta Sensasi merupakan  unsur-unsur pengalaman pancaindera yang disebabkan perangsang-perangsang diluar manusia, yaitu cahaya, suara, bau, manis dan sebagainya. Dan hanya sensasi yang mampu kita indralah yang akhirnya diproseskan oleh reseptor dan oleh pemrosesan kognitif tingkat tinggi. Sistem sensorik kita memiliki keterbatasan kemampuan manerima sensasi, sehingga dengan sendirinya pengetahuan kita tentang dunia pun terbatas. Konsep kita mengenai proses perseptual bahwa pendeteksian dan penginterpretasian sinyal-sinyal sensori, di tentukan oleh energi stimulus yang dideteksi oleh sistem-sistem sensorik dan oleh otak dan hasil pemrosesan disimpan dimemori dalam bentuk pengetahuan ( knowledge), yang akan digunakan kelak dalam suatu kejadian nyata.

        

 B.Persepsi
           Mengacu pada interpretasi dari apa yang kita ambil melalui indera kita. Cara kita memandang lingkungan kita adalah apa yang membuat kita berbeda dari hewan lain dan berbeda satu sama lain. Pada bagian ini, kita akan membahas berbagai teori tentang bagaimana perasaan kita diatur dan ditafsirkan, dan oleh karena itu, bagaimana kita memahami apa yang kita lihat, dengar, rasa, sentuhan, dan bau.
         Persepsi ternyata banyak melibatkan kegiatan kognitif. Pada awal pembentukan persepsi, orang telah menentukan apa yang telah diperhatikan. Setiap kali kita memusatkan perhatian lebih besar kemungkinan kita akan memperoleh makna dari apa yang kita tangkap, lalu menghubungkannya dengan pengalaman yang lalu dan dikemudian hari akan diingat kembali.
Kesadaran juga mempengaruhi persepsi. Bila kita dalam keadaan bahagia, maka pamandangan yang kita lihat akan sangat indah sekali. Tetapi sebaliknya, jika kita dalam keadaan murung pemandangan indah yang kita lihat mungkin akan membuat kita merasa bosan. Ingatan juga berperan dalam persepsi. Indra kita secara teratur akan menyimpan data yang kita terima, dalam rangka memberi arti. Orang cenderung terus-menerus untuk membanding-bandingkan penglihatan, suara dan pengindraan yang lainnya dengan ingatan pengalaman masa lalu yang mirip. Proses informasi juga mempunyai peran dalam persepsi. Bahasa jelas dapat mempengaruhi kognisi kita, memberikan bentuk secara tidak langsung.
Pengujian hipotesis merupakan komponen pusat persepsi yang mengelola informasi. Sering terjadi interprestasi terhadap data pengindraan hanya mempunyai satu kemungkinan saja, sehingga “pencarian” untuk hipotesis persepsi yang tepat dilakukan dengan sangat cepat, otomatis dan berada sedikit dibawah alam kesadaran.

Jenis-jenis persepsi :
A.Persepsi visual
Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan. Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan memengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan dalam konteks sehari-hari

B.Persepsi auditori
Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.

C.Persepsi perabaan
Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera peraba yaitu kulit.Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam ,misalnya otot dan tulang,sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap rangsangan,sebagai alat ekskresi,serta pengatur suhu tubuh .Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba ,kulit dilengkapi dengan reseptor khusus .Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis .Reseptor untuk tekanan ,ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis .Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas,ujung reseptornya terletak di  dekat epidermis.    

D.Persepsi penciuman
Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung.

E.Persepsi pengecapan 
Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah


Pengalaman Sensasi dan Persepsi
       Sudah  banyak kejadian/pengalaman yang menurut saya berhubungan dengan sensasi dan persepsi.Seperti dulu saya mempunyai teman dekat,terkadang kami bisa mengerti komunikasi yang kami lakukan dengan bahasa tubuh.Waktu itu teman saya bercerita tentang kejadian misterius yang dirasakannya selama dia berlibur ke tempat neneknya,kemudian dia tertawa ,berdasarkan penglihatan saya ada hal yang lucu .Tetapi menurut persepsi saya ,dia sedang berbohong.Dan ternyata itu benar ,apa yang diceritakannya hanya isapan jempol belaka,agar saya takut.Karena dia tahu ,saya ini takut dengan kegelapan dan hantu .
               Sewaktu saya masih duduk di sekolah dasar,saya sering belajar bersama dengan ibu saya di rumah untuk menyelesaikan tugas .Tetapi kemudian saya dicubit oleh ibu saya karena saya salah menjawab pertanyaan yang ada di buku.Sensasi yang saya dapatkan waktu itu sakit pada kulit saya,tetapi menurut persepsi saya,ibu seperti memberikan stimulus agar saya berpikir lagi dalam menjawab pertanyaan itu dan agar lebih bersemangat .
               Pengalaman selanjutnya,dulu saya sangat malas makan .Apalagi makan sayur ,rasanya seperti mau muntah.Sampai suatu saat saya tidak makan malam karena tidak ada makanan yang enak.Lalu ayah saya datang memarahi dan menampar saya ,karena dia tidak senag dengan perilaku saya tersebut.Pipi saya sangat sakit sekali waktu itu,tetapi saya berpikir dan timbul persepsi saya,bahwa ayah saya sangat sayang dan perhatian pada saya,dia tidak ingin saya sakit dan membuat dia cemas.
             Mungkin itulah sedikit pengalaman saya ,yang bisa merepresentasikan dari teori sensasi dan persepsi yang diatas.Semoga postingan ini bisa menambah wawasan kita semua.